Forum TBM Gelar Sapo Kawan #4: Menguatkan Peran TBM sebagai Ruang Budaya dan Kolaborasi

Sumatera Barat – Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) kembali menggelar Sapo Kawan edisi ke-4 pada Minggu, 23 Februari 2025. Diskusi daring ini mengusung tema “TBM sebagai Ruang Budaya dan Kolaborasi” dan menghadirkan dua narasumber inspiratif, yaitu Efnawati dari Pondok Baco Bariesta, Kabupaten Agam, serta Daffa Nurdiansyah dari Subasa (Sudut Baca Sanjai), Kota Bukittinggi. Acara ini dipandu oleh Sry Eka Handayani dari Rumah Baca Anak Nagari.

Ketua Forum TBM Sumatera Barat, Hasan Achari Hrp, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema ini dipilih untuk menyoroti perkembangan TBM yang kini tidak hanya berfungsi sebagai ruang baca, tetapi juga menjadi pusat aktivitas budaya dan wadah kolaborasi kreatif bagi masyarakat.

Suasana Acara Sapo Kawan #4

“TBM telah berkembang menjadi ruang interaksi bagi para pemuda untuk menyalurkan ide-ide segar dan inovatif terkait literasi,” ujarnya.

Salah satu contoh peran TBM dalam melestarikan budaya disampaikan oleh Efnawati. “Kegiatan rutin yang kami lakukan di Pondok Baco Bariesta adalah pelatihan randai,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa anak-anak yang dilatih randai bahkan difasilitasi untuk tampil dalam berbagai kegiatan pemerintahan nagari.

Sementara itu, Daffa Nurdiansyah berbagi pengalaman dari Subasa (Sudut Baca Sanjai), yang aktif mengadakan berbagai program kreatif bagi anak-anak di sekitar TBM. “Kami mengadakan pelatihan membuat kolase untuk merangsang kreativitas anak-anak. Selain itu, ada juga kegiatan membaca di ruang terbuka yang dilakukan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam Forum Indonesia Muda (FIM),” jelasnya.

Moderator memandu kegiatan sapo kawan

Kegiatan membaca di ruang publik ini diberi nama “Bukittinggi Bacarito”, yang bertujuan untuk membangun budaya literasi di tengah masyarakat.

Sapo Kawan sendiri merupakan program yang digagas oleh Forum TBM Sumatera Barat untuk menjaga ekosistem literasi, khususnya bagi para pengelola dan relawan TBM di daerah tersebut. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan TBM semakin berkembang menjadi ruang inklusif yang mendukung gerakan literasi dan kebudayaan di Sumatera Barat.

Salam Literasi!

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *